SERGAI || Patroli24jam — Persatuan Peternak Lembu Kabupaten Serdang Bedagai melakukan aksi unjuk rasa damai ke Perkebunan PT. Soeloeng Laoet Pada hari Kamis tanggal 25 Juli 2024 Pukul 10.30 Wib.
Pengamanan aksi unjuk rasa damai oleh Persatuan Peternak Lembu Kabupaten Serdang Bedagai ke Perkebunan PT. Soeloeng Laoet, plasmen Desa Sinah Kasih Kecamatan Sei Rampah Kabupaten Serdang Bedagai.
Para aksi unjukrasa itu memakai Alat peraga yang digunakan yakni
Spanduk, Pengeras suara / toa
Kendaraan R2 dan R4 dan Selebaran tanda dan statment.
Kegiatan ini yang dihadiri oleh
Ketua Rambung Sialang Sunarto, (081243464570) Ketua Blok IX Abeng (081373398254), Ketua Blok X Hendra, (081262179290)
Koordinator MPW Koti Sumut Safaruddin Lubis alias Bolis. (081396294452)
Rangkaian kegiatan tersebut oleh
Personil melakukan pengamanan dari Polres Serdang Bedagai (Sergai) dan Polsek Firdaus melaksanakan apel kesiapan pengamanan yang dipimpin Kapolsek Firdaus AKP Andi Sujendral, S.H., M.H dan Kasat Intelkam Polres Serdang Bedagai AKP Siswoyo.
Para pengunjuk rasa tiba di depan kantor PT. Soeloeng Laoet Kabupaten Serdang Bedagai dengan jumlah massa diperkirakan sebanyak 100 orang yang terdiri dari (70) anggota ormas PP dan ( 30 ) dari masyarakat.
Berikutnya pengunjuk rasa melakukan orasi dengan tuntutan
meminta kepada pimpinan Perkebunan PT Soelong Laoet untuk menghentikan aksi pengejaran lembu warga secara brutal yang mengakibatkan lembu peternak sakit, keguguran, hilang dan mati.
Atas kejadian itu masyarakat juga Mendesak pemerintah Desa, pemerintah Kecamatan, pemerintah Kabupaten serta pejabat pemangku kepentingan lainnya, dapat membantu menyelesaikan masalah terjadi.
Kemudian mediasi dilakukan serta bersama mencari jalan keluar dari permasalahan itu oleh antara masyarakat peternak dengan pihak Perkebunan PT Soelong Laoet.
Berikutnya pengunjuk rasa diterima baik langsung oleh PT. Soeloeng Laoet yang diwakili oleh Humas Perkebunan Ari Sumanjaya, kemudian Ia mengatakan, terima kasih kepada masyarakat yang sudah menyampaikan aspirasi nya secara damai.
Kami dari pihak perkebunan berharap dapat membahas tuntutan itu dengan cara mediasi kedalam ruangan dengan perwakilan 5 orang.” Minta Ari.
Nanti dimediasi kita membuahkan hasil yang bisa saling menguntungkan dan bisa menciptakan keharmonisan antara perkebunan dengan masyarakat.” Ujarnya.
Perwakilan pengunjuk rasa beserta dengan pihak PT. Soeloeng Laoet serta pihak keamanan melakukan mediasi di aula perkebunan PT. Soeloeng Laoet.
Dalam Mediasi tersebut dihadiri oleh Perwakilan dari pihak Perkebunan PT Soelong Laoet oleh Humas Perkebunan Ari Sumanjaya, Kapolsek Firdaus AKP Andi Sujendral SH,. MH. Danramil Sei Rampah Kapten E. Mendrova. Camat Sei Rampah Dra. Fitrianti, M.Si. Camat Dolok Masihul Elmiati, S.AP. Perwakilan Peternak lembu, Hendra Gunawan
Suratno, Surianto, Suriani.
Adapun rangkaian kegiatan mediasi antara lain itu yakni
Pembuka oleh Kapolsek Firdaus
Mengatakan bahwa pertemuan ini sudah (4) kali dilaksanakan dengan hasil yang sama, Mari kita sama menjaga situasi aman dan kondusif apa pun hasil keputusan sama sama menerima dengan lapang dada.’Ujarnya.
Bahwa pihak perkebunan memberikan dua (2) selusi untuk pihak peternakan dengan cara mengarit dan pihak perkebunan akan mempasilitas angkutan untuk peternak dalam hal mengarit rumput, kami dari pihak kepolisian terima kasih atas kegiatan ini berjalan dengan aman dan tertib.”Ujarnya.
“Berikut penyampaian dari perwakilan pihak Peternakan, antara lain sebagai berikut,
bahwa dari pihak Peternakan sampai saat sudah tidak banyak lagi lembu dari pihak luar dan
berharap kepada pihak perkebunan memberikan luang area terhadap para pangangon untuk mengangon lembunya.
Kami akan menjaga situasi aman tidak merugikan dari pihak perkebunan apabila kami melakukan kesalahan pihak perkebunan siap memberikan sanksi kepada pihak peternak,
Penyampaian dari pihak manajemen PT Soelong Laoet, antara lain
Bahwa bertemu sudah jumpa berkali – kali, dari pihak PT Soelong Laoet sesuai dengan hasil rapat mediasi keputusan yang terdahulu. mengijinkan kepada pihak Peternakan mengambil rumput di areal perkebunan sebanyak banyaknya dengan cara mengarit.
Bahwa perusahaan pada saat ini sedang melakukan perawatan dengan meracun rumput, Lahan plasma semua nya kami sudah efektif siap untuk ditanam, bahwa dampak lembu masuk ke area perkebunan sangat besar. “Sebutnya.
Camat Sei Rampah sebagai berikut Bahwa dari pihak kecamatan semua ini keputusan dari pihak Perkebunan, pertemuan ini sudah dilaksanakan berkali-kali namun hasil dengan yang sama pihak perkebunan melarang mengangon lembu di areal perkebunan.
Dari pihak Camat Dolok Masihul, antara lain Helmiati, kami dari pihak kecamatan tidak memihak kemana pun, kepada masyarakat pertenak yang dimana disampaikan oleh pihak perkebunan melarang hewan ternak masuk ke areal perkebunan,”Ujar camat.
Dimana kita sama-sama mengambil jalan tengah mari menjaga ego kita masing-masing.
dimana pihak perkebunan memberikan ijin dan memperbolehkan para peternak mengambil rumput di area perkebunan dengan cara mengarit tidak memperbolehkan mengangon ternak di areal perkebunan.”Ujar Camat Dolok Masihul.
Kegiatan mediasi telah selesai dilaksanakan, pada pukul 12.15 Wib pengunjuk rasa membubarkan diri dan kembali kerumah masing masing.
Bahwa hasil mediasi menyatakan masyarakat tetap tidak boleh mengangon
Pihak PT. Soeloeng Laoet berinisiatif untuk menyediakan alat transportasi alat pengangkut rumput hasil aret masyarakat sampai ke rumah masing masing,
Masyarakat peternak akan tetap mengangon lembu dilokasi perkebunan.
Masyarakat menolak inisiatif PT. Soeloeng Laoet terkait dengan alat transportasi yakni armada pengangkut rumput yang di aret masyarakat dan tetap mengotot untuk mengangon lembu dilokasi perkebunan.
Belum menghasilkan titik temu antara masyarakat dengan pihak perkebunan PT. Soeloeng Laoet.
Kegiatan berakhir pukul 12.20 wib, seluruh massa membubarkan diri, situasi dalam keadaan aman dan kondusif. ( NST/ HL 24 || Editor)